Tuesday, October 21, 2008
Bill Gates Orang Terkaya
Orang yang sukses adalah
orang yang memiliki mimpi
dan keyakinan bahwa mimpi itu akan dapat terjadi
berapapun harga yang harus ia bayar…
posted by Indra T Sakti @ 11:40 PM   0 comments
Thursday, April 26, 2007
Ayah
Artikel Islami 23 Maret 2005 - 09:22 Ayah...

Suatu ketika, ada seorang anak wanita yang bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya.
Anak wanita itu bertanya pada ayahnya : "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk ?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.
Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu bergumam : "Aku tidak mengerti." Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran.
Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk-nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, yang membuat anak wanita itu tambah kebingungan.
Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya kepada Ibunya : "Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk ? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?"
Ibunya menjawab : "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung-jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban sang Ibu.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran, mengapa wajah Ayahnya yang tadinya tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi terbungkuk-bungkuk ?
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam impian itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa kepenasarannya selama ini.
"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi."
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."
"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya."
"Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."
"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya."
"Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara."
"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dilecehkan oleh anak-anaknya."
"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."
"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup didalam keluarga sakinah dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai Laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."
"Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."
Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, bersuci, berwudhu dan melakukan shalat malam hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdzikir, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya.
"Aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah."
posted by Indra T Sakti @ 6:53 PM   0 comments
Izinkan Aku menciummu, Ibu...
Artikel Islami 27 September 2002 - 13:21 Izinkan Aku Menciummu, Ibu

Sewaktu masih kecil, aku sering merasa dijadikan pembantu olehnya. Ia selalu menyuruhku mengerjakan tugas-tugas seperti menyapu lantai dan mengepelnya setiap pagi dan sore. Setiap hari, aku ‘dipaksa’ membantunya memasak di pagi buta sebelum ayah dan adik-adikku bangun. Bahkan sepulang sekolah, ia tak mengizinkanku bermain sebelum semua pekerjaan rumah dibereskan. Sehabis makan, aku pun harus mencucinya sendiri juga piring bekas masak dan makan yang lain. Tidak jarang aku merasa kesal dengan semua beban yang diberikannya hingga setiap kali mengerjakannya aku selalu bersungut-sungut.
Kini, setelah dewasa aku mengerti kenapa dulu ia melakukan itu semua. Karena aku juga akan menjadi seorang istri dari suamiku, ibu dari anak-anakku yang tidak akan pernah lepas dari semua pekerjaan masa kecilku dulu. Terima kasih ibu, karena engkau aku menjadi istri yang baik dari suamiku dan ibu yang dibanggakan oleh anak-anakku.
Saat pertama kali aku masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak, ia yang mengantarku hingga masuk ke dalam kelas. Dengan sabar pula ia menunggu. Sesekali kulihat dari jendela kelas, ia masih duduk di seberang sana. Aku tak peduli dengan setumpuk pekerjaannya di rumah, dengan rasa kantuk yang menderanya, atau terik, atau hujan. Juga rasa jenuh dan bosannya menunggu. Yang penting aku senang ia menungguiku sampai bel berbunyi.
Kini, setelah aku besar, aku malah sering meninggalkannya, bermain bersama teman-teman, bepergian. Tak pernah aku menungguinya ketika ia sakit, ketika ia membutuhkan pertolonganku disaat tubuhnya melemah. Saat aku menjadi orang dewasa, aku meninggalkannya karena tuntutan rumah tangga.
Di usiaku yang menanjak remaja, aku sering merasa malu berjalan bersamanya. Pakaian dan dandanannya yang kuanggap kuno jelas tak serasi dengan penampilanku yang trendi. Bahkan seringkali aku sengaja mendahuluinya berjalan satu-dua meter didepannya agar orang tak menyangka aku sedang bersamanya.
Padahal menurut cerita orang, sejak aku kecil ibu memang tak pernah memikirkan penampilannya, ia tak pernah membeli pakaian baru, apalagi perhiasan. Ia sisihkan semua untuk membelikanku pakaian yang bagus-bagus agar aku terlihat cantik, ia pakaikan juga perhiasan di tubuhku dari sisa uang belanja bulanannya. Padahal juga aku tahu, ia yang dengan penuh kesabaran, kelembutan dan kasih sayang mengajariku berjalan. Ia mengangkat tubuhku ketika aku terjatuh, membasuh luka di kaki dan mendekapku erat-erat saat aku menangis.
Selepas SMA, ketika aku mulai memasuki dunia baruku di perguruan tinggi. Aku semakin merasa jauh berbeda dengannya. Aku yang pintar, cerdas dan berwawasan seringkali menganggap ibu sebagai orang bodoh, tak berwawasan hingga tak mengerti apa-apa. Hingga kemudian komunikasi yang berlangsung antara aku dengannya hanya sebatas permintaan uang kuliah dan segala tuntutan keperluan kampus lainnya.
Usai wisuda sarjana, baru aku mengerti, ibu yang kuanggap bodoh, tak berwawasan dan tak mengerti apa-apa itu telah melahirkan anak cerdas yang mampu meraih gelar sarjananya. Meski Ibu bukan orang berpendidikan, tapi do’a di setiap sujudnya, pengorbanan dan cintanya jauh melebihi apa yang sudah kuraih. Tanpamu Ibu, aku tak akan pernah menjadi aku yang sekarang.
Pada hari pernikahanku, ia menggandengku menuju pelaminan. Ia tunjukkan bagaimana meneguhkan hati, memantapkan langkah menuju dunia baru itu. Sesaat kupandang senyumnya begitu menyejukkan, jauh lebih indah dari keindahan senyum suamiku. Usai akad nikah, ia langsung menciumku saat aku bersimpuh di kakinya. Saat itulah aku menyadari, ia juga yang pertama kali memberikan kecupan hangatnya ketika aku terlahir ke dunia ini.
Kini setelah aku sibuk dengan urusan rumah tanggaku, aku tak pernah lagi menjenguknya atau menanyai kabarnya. Aku sangat ingin menjadi istri yang shaleh dan taat kepada suamiku hingga tak jarang aku membunuh kerinduanku pada Ibu. Sungguh, kini setelah aku mempunyai anak, aku baru tahu bahwa segala kiriman uangku setiap bulannya tak lebih berarti dibanding kehadiranku untukmu. Aku akan datang dan menciummu Ibu, meski tak sehangat cinta dan kasihmu kepadaku. (Bayu Gautama, Untuk Semua Ibu Di Seluruh Dunia)


___________________________________ Sumber : eramuslim.com
posted by Indra T Sakti @ 6:52 PM   0 comments
Untukmu Teman...
Betapa Cepat Kau pergi meninggalkanku Meninggalkan sedikit kenangan buatku Membiarkan hatiku menjerit mencarimu Ketika hari terakhir kau buat ku tak bisa melupakanmu

Apakah ini takdir buatku Apakah ini sengaja kau takdirkan untuk ku Biarkan waktu yang menjawab semua ini Karena ku tahu kau bukan milikku

Engkau memang teman kilatku Selamat tinggal temanku Gapailah semua cita-citamu Doaku selalu besamamu



<:*@)WE:indra1stFREak:s2#%>
posted by Indra T Sakti @ 6:50 PM   0 comments
Ibunda
Artikel Islami 31 Desember 2002 - 16:22 Ibunda

Kalau ibunda membelai rambutmu Kalau ibunda mengusap keningmu, memijiti kakimu Nikmatilah dengan syukur dan bathin yang bersujud Karena sesungguhnya Allah sendiri yang hadir dan maujud
Kalau dari tempat yang jauh engkau kangen kepada ibunda Kalau dari tempat yang jauh ibunda kangen kepada engkau, Dendangkanlah nyanyian puji-puji tuk Tuhanmu Karena setiap bunyi Kerinduan hatimu adalah Sebaris lagu cinta Allah kepada segala ciptaanNya
Kalau engkau menangis Ibundamu yang meneteskan airmata Dan Tuhan yang akan mengusapnya Kalau engkau bersedih Ibundamu yang kesakitan Dan Tuhan yang menyiapkan hiburan-hiburan
Menangislah banyak-banyak untuk ibundamu Dan jangan bikin satu kalipun ibumumenangis karenamu Kecuali engkau punya keberanian Untuk membuat Tuhan naik pitam kepada hidupmu Kalau ibundamu menangis, Para malaikat menjelma jadi butiran-butiran air matanya Dan cahaya yang memancar dari airmata ibunda membuat para malaikat itu silau dan marah kepadamu
Dan kemarahan para malaikat adalah kemarahan suci sehingga Allah tidak melarang mereka tatkala menutup pintu sorga bagimu Ibu kandungmu adalah ibunda kehidupanmu
Jangan sakiti hatinya, karena Ibundamu akan senantiasa memaafkanmu. Tetapi setiap permaafan ibundamu atas setiap kesalahanmu akan digenggam erat-erat oleh para malaikat untuk mereka usulkan kepada Tuhan agar dijadikan kayu bakar nerakamu

(Cuplikan Dari Buku Ibu TamparlahMulut anakmu - Sekelumit Catatan Harian Emha Ainun Nadjib)
posted by Indra T Sakti @ 6:49 PM   0 comments
Tuesday, April 17, 2007
Kau Bukan Untukku
terungkap sudah semua
rahasia dalam dirimu
kini ku tau hatimu bukan untukku

percuma saja kita
bicara twentang kita
bila dirimu slalu berpaling dari diriku

salah kah aku bila
lepaskan smua rasa
karna ku tahu
cinta sejatimu bukan untukku

Usai resah cinta yang dulu aku bina
kini hilang terkikis oleh smua luka

biarkan aku pergi
bersama malam gelap dan dingin
resapkan sakit, hati yang harus aku lalui

biarkan lah saja aku
lupakan dirimu bunuh cintaku
oh kekasihku salah bila, aku harus bertahan

usai sudah smua
cerita antara kita, hmmmm...
kau bukan untukku
by: sahara
posted by Indra T Sakti @ 1:49 AM   0 comments
Sunday, April 01, 2007
Hidayah
Ass Wr Wb,
Hari ini ialah hari yang sangat berharga untuk Indra. Karena hari ini Saya mengalami hal-hal yang membuat Saya ingat akan suatu hal yang baik maupun yang buruk yang telah Saya perbuat selama ini, seakan-akan ada sesuatu yang memberitahu Saya kalau selama ini prilaku atau ahlak Saya mulai menjauh dari ajaran Allah SWT.
Saya sadar sebenarnya ga akan ada yang membuat Saya sulit atau jadi masalah buat Saya kalau Saya tetap istiqomah berada dijalan Allah SWT.
Saya sadar bahwa hari-hari Saya yang Saya jalani selama ini mulai jauh meninggalkan ajaran Allah SWT. Sebenarnya kejadian seperti ini sering Saya alami, seakan-akan Saya diingatkan, tetapi kenapa sampai saat ini Saya sering lupa terhadap apa yang jadi komitmen Saya untuk istiqomah dijalan yang Allah SWT ridhai.
Sampai saat Saya tulis ini, Saya masih merasa takut kalau istiqomah Saya meluntur lagi dikemudian hari. Mudah-mudah Saya bisa istiqomah dijalan Allah SWT. Mungkin ini merupakan suatu hidayat dari Allah SWT. Saya sangat bersyukur karena telah mengalami hal seperti ini. Alhamdulillah, mungkin Allah SWT masih sayang sama Saya, sehingga masih memperhatikan hambanya yang berbuat salah untuk diingatkan.
Saya ingin, Saya dan teman-teman semua bisa istiqomahdijalan Allah SWT "Amin Ya Robbal Alamin"
Dan ingat, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah SWT menghendaki, jalani semuanya dijalan yang Allah SWT ridhai.
Sebelumnya Saya ingin minta tolong kepada teman-teman untuk selalu mengingatkan Saya, jika Saya sudah mulai keluar dari jalan Allah SWT. Mudah-mudahan tulisan singkat ini bisa jadi manfaat buat Saya dan syukur-syukur buat teman-teman.
Sekali lagi, Saya mohon untuk selalu diingatkan agar istiqomah dijalan Allah SWT.

Sekian, Terima kasih.

Waa Wr Wb
posted by Indra T Sakti @ 7:06 PM   0 comments
Wednesday, February 14, 2007
Back Again !!!


HAAAAAAAAAAAA......................................
Bebas euuuuuuuuuuuuuuuuyyy, akhirnya bisa maintain blogger lagi dech. Udah cukup lama ga buka blog lagi, duh kasian blog indra ga ada yang ngurus.
Nah sekarang blognya mau dimandiin dulu, biar fresh, udah lama tidur terus.
Gara-gara birokrasi kantor yang menjengkelkan, aktivitas pengembangan diri terhadap Information Technology jadi terganggu dech, nah mumpung sekarang indra dah agak savety untuk mengembangkan diri lagi, indra mo produktif lagi ach, tentang apa aja, yang penting wawasan n skill indra bertambah.
Berikut komunikasi ma teman-teman didunia maya yang sempat terputus akhirnya tersambung lagi, ternyata banyak yang kangen lagi ma orang yang gaptek tentang internet, yang sering make ID "indra1st"
Nah sekarang indra1st back Again, Selamat Berjumpa Lagi Teman-Teman :D

posted by Indra T Sakti @ 11:00 PM   1 comments
Tuesday, October 17, 2006
DAMRI ON THE ROAD


Wah pagi yang cerah, sekarang aku dah ga naik bis Damri lagi nich, dah ga bareng sama teman-teman yang biasa naik Damri, yang biasa ngobrol diBis, nggak mendengar nyanyian yang dibawakan para seniman-seniman bis kota, nggak selalu terburu-buru takut ketinggalan Bis. Soalnya sekarang Aku dah punya motor sendiri, walaupun uangnya boleh minjem dulu ke ORTU :P. Perbedaannya, klo sekarang sampai dikantor masih fresh nich, soalnya nggak sempat makan waktu lama untuk menunggu dan terjebak macet waktu naik bis damri, bahkan aku sempat tidur di Bis waktu itu.

Waktu naik Damri Aku berangkat selalu pagi, karena takut ke tinggalan Bis Damri. Sekarang juga berangkat pagi, soalnya untuk dapet tempat parkir yang enak harus lebih dulu sampai dikantor. Disamping itu motor aku besar sekali, jadi klo tempatnya sedikit pasti susah untuk masuknya ("Takut Lecet") n klo harus digeser aku ga kuat ngangkatnya, "BERAT BGT".

Eh Aku mau ngucapin makasih buat semua teman-teman semasa BIS DAMRI yang selalu setia dan kompak menunggu kedatangan Mercy idaman, makasih buat para bapak supir Bis Damri yang ngertiin kami para penumpang, yang nggak bosen nganterin kami kerja tiap pagi hari, agar ga telat sampai dikantor.

Eh pak supir, Punten klo sekarang saya suka nyalip mobil bapak, jangan kaget n marah yach!
SO THANK BGT FOR CREW DAMRI ON THE ROAD n ALL DAMRI RELATIONSHIP, I ALWAYS REMEMBER YOU.
Kepada teman-teman dijalan, Aku mohon doa restu untuk naik motor, jadi klo liat aku dijalan doakan aku supaya selamat sampai tujuan yach! C..U !!!

posted by Indra T Sakti @ 9:03 PM   0 comments
Wednesday, October 11, 2006
Pengeluaran lagi dech...!

Wah...! pengeluaran lagi nich! Beberapa hari yang lalu komputerku rusak ga bisa nyala, tampilan dilayar ngeblank gitu. Udah di bongkar,pasang, cabut, tetap aja ga bener. Akhirnya setelah dapat gaji bula Oktober, langsung dech dipake untuk benerin komputer. Soalnya komputer bagi Aku adalah pacar pertamaku, klo ga ada dia hidupku serasa sunyi sepi, "kaya dikuburan aja!".
Nah pada hari sabtu komputer dibawa ke kandaga bersama temanku Tito, soalnya Tito yang ngasih tumpangan motornya, untuk nganterin Aku. Sampai-sampai waktu untuk jemput cewenya ditunda gara-gara Aku. So: "Makasih ya To!"
Coba menanyakan ke counter-counter komputer dikandaga tentang masalah komputerku, eh hasilnya dinyatakanlah komputerku rusak antara processor dan motherboard, malah bisa juga dua-duanya. Yach... mau nggak mau, aku harus ganti processor dengan motherboardnya juga, lagian disana ga ada yg jual processornya doang. Dipikir-pikir ah klo gitu mendingan ganti ma produk intel aja, yang dah ketahuan tahan kebakar, kecuali dibakar yach!. Al hasil biaya untuk ganti hardware tersebut sebesar Rp 775000,- padahal target untuk budget aku cuma 300000, dan akhirnya uang buat beli celana juga dipake, tapi tetap ga cukup. Sehingga 2 memoryku sebesar 640 Mb dijual dan ditukar dengan 250 Mb "Ach jadi agak lemot dech komputernya!".
Nah karena itulah uang bulan oktoberku habis, eh tau-taunya pada pertengahan oktober Aku dapat uang tambahan (THR kali yee!) dari kantor, lumayan walau nggak sebesar teman-temanku yang lain, mungkin karena Aku baru 5 bulan yach. Alhamdulillah, emang rezeki nggak kemana, udah ga punya duit, eh dapat duit! Hehheheheheheeeee :D
posted by Indra T Sakti @ 6:08 PM   0 comments
All About Indra
My Comments
My Archives
Links-Ling
ShoutBox
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x

Jadwal Sholat


Affiliates

Powered by Blogger
15n41n1
YMId : indra_1st

© 2004 indra1st.blogspot.com